Perkembangan beberapa gerakan
kebangsaan di asia tenggara
Hai para pembaca yang setia menikmati
sajian artikel kami tentang sejarah para pahlawan Indonesia yang setia
mengorbankan harta benda hingga nyawanya demi mempertahankan Indonesia tercinta
ini. Kali ini kami menyajikan sejarah tentang perkembangan beberapa gerakan
kebangsaan di Asia Tenggara.
Siapa yang tidak tahu perkembangan
beberapa gerakan kebangsaan di Asia Tenggara? Pasti semua orang ingin tahu
tentang perkembangan beberapa gerakan kebangsaan di Asia Tenggara tersebut,
bukan? Di sekmen kali ini kita akan membahas tentang perkembangan beberapa
gerakan kebangsaan di Asia Tenggara. Selamat Membaca.
Sebagian besar negara di Asia dan
Afrika mempunyai nasib yang sama, yaitu pernah dijajah oleh bangsa lain. Pola
tingkah laku dan struktur masyarakat pun masih memiliki banyak persamaan
sebagai bekas negara jajahan.
Berikut ini akan dibahas perkembangan
beberapa gerakan kebangsaan di Asia Tenggara, meliputi :
1.
Pergerakan
kebangsaan di Vietnam
Tahun 1920
pergerakan nasionalisme melaui suara – suara partai mulai menuntut pembaharuan
dan kemerdekaan. Perjuangan melaui kepartaian semakin gencar setelah
dibentuknya Indochinese Communist Party tahun 1930 oleh seoarng yang berjiwa
revolusioner bernama Nguyen Tat Thanh, atau yang lebih dikenal dengan nama Ho
Chi Minh.
Ia kemudian mendirikan gerakan kemerdekaan
yang berideologi komunis bernama Viet Minh. Tahun 1941, organisasi ini
bertujuan memperoleh kemerdekaan dari Perancis dan melawan anekasasi Jepang
dikawasan Indochina, khususnya Vietnam.
Momentum
kekalahan Jepang dalam perang Dunia II dimanfaatkan Ho Chi Minh untuk
memproklamirkan berdirinya Republik Demokratik Vietnam pada 2 September 1945.
Perancis kembali menyerang Vietnama bulan Oktober 1945, pasukan Viet Minh
mundur dan masuk ke hutan – hutan.
Berkat
kepemimpinan Ho Chi Minh yang sudah mengakar dan disukai rakyat, perjuangan
Viet Minh tidak berhenti.
Tahun
1946, pecah perang Indochina I (1946 - 1954) yang dimulai dengan penyerangan
Viet Minh ke pos – pos tempur pasukan Perancis. Perang yang tidak berkesudahan
dan telah memakan banyak korban mendorong Perancis untuk mengajukan tawaran
perdamaian tahun 1954. Perundingan pun dilaksanakan di Jenewa dan menghasilkan
kesepakatan damai. Intinya, Perancis segera hengkang dari Vietnam.
Kesepakatan
tersebut juga memutuskan untuk membagi Vietnam menjadi dua bagian negara.
Vietnam Utara menjadi negara yang berhaluan komunis, sementara Vietnam Selatan
menganut liberalisme. Akibat pembagian itu, pecah perang saudara antara Vietnam
Utara dan Selatan tahun 1975. Perang berakhir dengan kemenangan Vietnam Utara
tahun 1975. Namun, keduanya dapat disatukan kembali tahun 1976 dengan nama
Republik Sosialis Vietnam (Vietnam).
Ok,
sekian dulu postingan dari kami. Kita lanjutkan di postingan selanjutnya.
Semoga bermanfaat dan memberikan sedikit informasi yang mungkin Anda butuhkan.
Terimaksih sudah mau membaca dan berkunjung ketempat kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar